Minggu, 04 Maret 2012

PENENTUAN KADAR FOSFAT(PO4)

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penduduk Kabupaten Sarolangun yang tinggal disekitar aliran sungai Batang Tembesi sebagian besar menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari seperti mandi,mencuci,memasak dan buang air. Namun penduduk paling banyak menggunakan air sungai untuk mandi dan mencuci. Dari situlah muncul limbah atau bahan pencemar yang mencemari sepanjang aliran sungai tembesi.
Pada penelitian ini akan dibahas tentang bahan pencemar sungai yang banyak terkandung pada bahan- bahan surfaktan seperti deterjen dan sabun,yaitu Posfat(PO4).
Fosfat merupakan sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam air. Konsentrasi fosfat yang tinggi mengindikasikan masuknya senyawaan
Fosfat yang tinggi pada aliran sungai di lokasi penelitian.ditinjau dari kegiatan penduduk di semua lokasi penelitian,semuanya menggunakan air sungai untuk mencuci piring maupun mencuci pakaian.komposisi dari detergen yangdigunakan oleh penduduk mengandung senyawaan fosfat danpembuangan limbah cucian tidak dilakukan pengolahan lebihlanjut melainkan langsung di alirkan ke sungai.
Fosfat yang berlebihan dapat dikenali dengan warna air yang menjadi kehijauan,berbau tak sedap dan keruh.
Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis.sebagi contoh sumber Fospat yang besar adalah deterjen. Kita tentu sudah akrab dengan detergen, selama ini kita mengenal detergent sebagai bubuk pembersih pakaian. Sebenarnya deterjen adalah senyawa organik, yang memiliki dua kutub dan bersifat non-polar karakteristik.


. Pada umumnya deterjen yang mengandung fosfat akan terasa panas ditangan, Deterjen fosfat tinggi seperti tri-natrium fosfat (TSP) dapat dibeli di beberapa toko cat dan perangkat keras. Pembersihan secara teratur dengan deterjen fosfat tinggi telah terbukti efektif dalam mengurangi debu di yang terdapat di jendela dan di sekitar pintu.
Penggunaan fosfat sebagai builder dalam deterjen perlu ditinjau kembali, mengingat senyawa ini dapat menjadi salah satu penyebab proses eutrofikasi (pengkayaan unsur hara yang berlebihan) pada sungai/danau yang ditandai oleh ledakan pertumbuhan algae dan eceng gondok yang secara tidak langsung dapat membahayakan biota air dan lingkungan. Kualitas air dibanyak ekosistem air menjadi sangat menurun. Rendahnya konsenrasi oksigen terlarut,bahkan sampai batas nol,menyebabkan mahluk hidup air seperti ikan dan spesies lainnya tidak bisa tumbuh dengan baik,sehingga akhirnya mati. Hilangnya ikan dan hewan lainnya dalam mata rantai ekosistem air menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem air. Permasalahan lainya,cyanobacteria ( blue-green alge)diketahui mengandung toksin sehinnga membawa resiko kesehatan bagi manusia dan hewan.

Fosfat berada dalam air limbah dalam bentuk organik. Sebagai ortophosfat anorganik
atau sebagai fosfat-fosfat kompleks. Fosfat kompleks mewakili kira-kira separuh dari fosfat air
limbah perkotaan dan berasal dari penggunaan bahan-bahan detergen sintetis. Fosfat
kompleks mengalami hidrolisa selama pengolahan biologis menjadi bentuk ortofosfat (PO43-)
Dari konsentrasi rata-rata fosfor keseluruhan sebanyak 10 mg/l berada dalam air limbah.
Bentuk-bentuk penting fosfat dalam air limbah adalah pospor organik, polyphosfat dan orthophospat. Poyfosfat banyak digunakan dalam pembuatan detergen sintetis.Komponen fosfat dipergunakan untuk membuat sabun sebagai pembentuk buih. Dan adanya fosfat dalam air limbah dapat menghambat penguraian pada proses biologis. Sedangkan menurut Juli Sumirat, detergen dapat mempermudah absorbsi racun pada ikan melalui insang dan bersifat persisten sehingga terjadi akumulasi.
Bermacam-macam jenis fosfat juga dipakai untuk penngolahan anti karat dan anti kerak pada pemanas air (boiler). Pembuangan limbah yang banyak mengandung fosfat ke dalam badan air dapat menyebabkan pertumbuhan lumut dan mikroalgae yang berlebih yang disebut “eutrophication” sehingga air menjadi keruh dan berbau karena pembusukan lumut-lumut yang mati. Pada keadaan “eutrotop” tanaman dapat menghabiskan oksigen dalam sungai atau pada malam hari atau bila tanaman tersebut mati dan dalam keadaan sedang mencerna (digest) dan pada siang hari pancaran sinar matahari kedalam air akan berkurang, sehingga proses fotosintesis yang dapat menghasilkan oksigen juga berkurang.

Dipenelitian ini kadar Fosfat diidentifikasi menggunakan sebuah metoda Spektrofotometri.
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube.
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri

Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda.


B.Perumusan masalah
Dari uraian latar belakang diatas ,maka permasalahan yang ditemukan adalah sebagai berikut:
Berapakah kadar fosfat di sungai Batang Tembesi?
Bagaiman dampak fosfat terhadap lingkungan?

C.Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. mengidentifikakasi kadar Fosfat pada daerah aliran sungai Batang Tembesi di Kabupaten Sarolangun.
2. mengetahui dampak Fosfat bagi biota air dan bagi kesehatan manusia.

D.Metode Pengumpulan data
a) Sampel dan cara pemilihan
 
Sampel berupa air sungai Batang Tembesi yaitu bagian bawah permukaan air,kemudian diukur beratnya.
b) Ukuran sampel
Sampel merupakan 10 ml air sungai yang diambil didaerah hulu dan hilir.
c) Variabel dan Instrument
Variabel penelitian berupa Variabel terikat (Dependent). Variabel terikat berupa air sungai Batang Tembesi yang mengandung Fosfat(PO4) dalam berbagai konsentrasi. Instrument yang digunakan yaitu Spektrofotometri untuk menentukan kadar Fosfat(PO4) di sungai Batang Tembesi.
E.Metode Analisis
a. Analisis Kualitatif
Mengidentifikasi Fosfat disungai Batang Tembesi Kabupaten Sarolangun dengan metode spektrofotometri.
b. Analisis Kuantitatif
Menentukan berapa kadar Fosfat yang terkandung dalam sungai Batang Tembesi Kabupaten Sarolangun,dan analisis dampaknya terhadap lingkungan.