Minggu, 04 Maret 2012

Logam yang berbahaya bagi kesehatan



1.     Arsen
Dampak terhadap Kesehatan:
Arsen inorganik telah dikenal sebagai racun manusia sejak lama, yang dapat mengakibatkan kematian. Dosis rendah akan mengakibatkan kerusakan jaringan. Bila melalui mulut, pada umumnya efek yang timbul adalah iritasi saluran makanan, nyeri, mual, muntah dan diare. Selain itu mengakibatkan penurunan pembentukan sel darah merah dan putih, gangguan fungsi jantung, kerusakan pembuluh darah, luka di hati dan ginjal.
2.    Barium
Dampak barium terhadap Kesehatan Logam berat bersifat tahan urai, sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam berat semakin terakumulasi di dalam perairan. Logam berat yang berada di dalam air dapat masuk ke dalam tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Logam berat di dalam air dapat masuk secara langsung ke dalam tubuh manusia apabila air yang mengandung logam berat diminum, sedangkan secara tidak langsung apabila memakan bahan makanan yang berasal dari air tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam berat juga dapat terakumulasi dan menimbulkan berbagai bahaya terhadap kesehatan. Bahaya barium (Ba) bagi kesehatan manusia yaitu, dalam bentuk serbuk, mudah terbakar pada temperatur ruang. Dalam jangka panjang, dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya sistem saraf.

3.    Cromium

Dampak Kesehatan
Efek Fisiologi :
·         Cr (III) merupakan unsur penting dalam makanan (trace essential) yang mempunyai fungsi menjaga agar metabolisme glucosa, lemak dan cholesterol berjalan normal.
·         Organ utama yang terserang karena Cr terhisap adalah paru-paru, sedangkan organ lain yang bisa terserang adalah ginjal, lever, kulit dan sistem imunitas.
Efek pada Kulit :
Dermatitis berat dan ulkus kulit karena kontak dengan Cr-IV.
Efek pada Ginjal :
Bila terhirup Cr-VI dapat mengakibatkan necrosis tubulus renalis.
Efek pada Hati :
Pemajanan akut Cr dapat menyebabkan necrosis hepar. Bila terjadi 20 % tubuh tersiram asam Cr akan mengakibatkan kerusakan berat hepar dan terjadi kegagalan ginjal akut.

4.  Cadmium

Dampak pada kesehatan
Beberapa efek yang ditimbulkan akibat pemajanan Cd adalah adanya kerusakan ginjal, liver, testes, sistem imunitas, sistem susunan saraf dan darah.

5.   Air Raksa

Mercury termasuk bahan teratogenik. MeHg didistribusikan keseluruh jaringan terutama di darah dan otak. MeHg terutama terkonsentrasi dalam darah dan otak. 90% ditemukan dalam darah merah.

Efek Fisiologis :
Efek toksisitas mercury terutama pada susunan saraf pusat (SSP) dan ginjal, dimana mercury terakumulasi yang dapat menyebabkan kerusakan SSP dan ginjal antara lain tremor, kehilangan daya ingat.

Efek pada pertumbuhan :
MeHg mempunyai efek pada kerusakan janin dan terhadap pertumbuhan bayi. Kadar MeHg dalam darah bayi baru lahir dibandingkan dengan darah ibu mempunyai kaitan signifikan.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terpajan MeHg bisa menderita kerusakan otak dengan manifestasi :
- Retardasi mental
- Tuli
- Penciutan lapangan pandang
- Buta
- Microchephaly
- Cerebral Palsy
- Gangguan menelan

Efek yang lain :
Efek terhadap sistem pernafasan dan pencernaan makanan dapat terjadi pada keracunan akut.
Inhalasi dari elemental Mercury dapat mengakibatkan kerusakan berat dari jaringan paru. Sedangkan keracunan makanan yang mengandung Mercury dapat menyebabkan kerusakan liver.

6.   Tembaga

Dampak terhadap Kesehatan
Cu dalam jumlah kecil (1 mg/hr) penting dalam diet agar manusia tetap sehat. Namun suatu intake tunggal atau intake perhari yang sangat tinggi dapat membahayakan. Bila minum air dengan kadar Cu lebih tinggi dari normal akan mengakibatkan muntah, diare, kram perut dan mual. Bila intake sangat tinggi dapat mengakibatkan kerusakan liver dan ginjal, bahkan sampai kematian.


7.   Timah
Dampak pada Kesehatan
Sekali masuk ke dalam tubuh timah didistribusikan terutama ke 3 (tiga) komponen yaitu:
- Darah,
- Jaringan lunak (ginjal, sumsum tulang, liver, otak),
- Jaringan dengan mineral (tulang + gigi).
Tubuh menimbun timah selama seumur hidup dan secara normal mengeluarkan dengan cara yang lambat. Efek yang ditimbulkan adalah gangguan pada saraf perifer dan sentral, sel darah, gangguan metabolisme Vitamin D dan Kalsium sebagai unsur pembentuk tulang, gangguan ginjal secara kronis, dapat menembus placenta sehingga mempengaruhi pertumbuhan janin.

8.   Nikel

Dampak terhadap Kesehatan
Ni dan senyawanya merupakan bahan karsinogenik. Inhalasi debu yang mengandung Ni-Sulfide mengakibatkan kematian karena kanker pada paru-paru dan rongga hidung, dan mungkin juga dapat terjadi kanker pita suara.

9.   Nitrogen Oxide

Dampak terhadap kesehatan berupa keracunan akut sehingga tubuh menjadi lemah, sesak nafas, batuk yang dapat menyebabkan edema pada paru-paru.

10.                                          Sulfur Oxide

Dampak pada kesehatan berupa keracunan akut:
·         Pemajanan lewat ingesti efeknya berat, rasa terbakar di mulut, pharynx, abdomen yang disusul dengan muntah, diare, tinja merah gelap (melena). Tekanan darah turun drastis.
·         Pemajanan lewat inhalasi, menyebabkan iritasi saluran pernafasan, batuk, rasa tercekik, kemudian dapat terjadi edema paru, rasa sempit didada, tekanan darah rendah dan nadi cepat.
·         Pemajanan lewat kulit terasa sangat nyeri dan kulit terbakar.

11.                                               Karbon Monoksida

Dampak pada kesehatan :
Keracunan akut
Terjadi setelah terpajan karbonmonoksida berkadar tinggi. CO yang masuk kedalam tubuh dengan cepat mengikat haemoglobine dalam darah membentuk karboksihaemoglobine (COHb), sehingga haemoglobine tidak mempunyai kemampuan untuk mengikat oksigen yang sangat diperlukan untuk proses kehidupan dari pada jaringan dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena CO mempunyai daya ikat terhadap haemoglobine 200 sampai 300 kali lebih besar dari pada oksigen, yang dapat mengakibatkan gangguan fungsi otak atau hypoxia, susunan saraf, dan jantung, karena organ tersebut kekurangan oksigen dan selanjutnya dapat mengakibatkan kematian.
Keracunan kronis
Terjadi karena terpajan berulang-ulang oleh CO yang berkadar rendah atau sedang. Keracunan kronis menimbulkan kelainan pada pembuluh darah, gangguan fungsi ginjal, jantung, dan darah.
12.                                            Klorin

Klorin adalah gas yang sangat reaktif. Ini adalah elemen alami. Para pengguna terbesar klorin adalah perusahaan yang membuat ethylene dichloride dan pelarut terklorinasi lainnya, polyvinyl chloride ( PVC ) resin, chlorofluorocarbon, dan propilen oksida. Perusahaan kertas menggunakan klorin untuk kertas pemutih. Air dan perawatan tanaman air limbah menggunakan klorin untuk mengurangi kadar air dari microrganisms yang dapat menyebarkan penyakit ke manusia (desinfeksi).

Paparan klorin dapat terjadi di tempat kerja atau di lingkungan mengikuti pelepasan ke udara, air tanah, atau. Orang yang menggunakan pemutih cucian dan bahan kimia kolam renang yang mengandung klorin produk biasanya tidak terkena klorin itu sendiri. Klorin biasanya ditemukan hanya dalam pengaturan industri.

Klorin masuk ke dalam tubuh dengan menghirup udara yang terkontaminasi atau ketika dikonsumsi dengan makanan yang terkontaminasi atau air. Tidak tetap dalam tubuh, karena kereaktifannya.

Pengaruh klorin terhadap kesehatan manusia tergantung pada seberapa jumlah klorin yang hadir, dan panjang dan frekuensi pemaparan. Efek juga tergantung pada kesehatan seseorang atau kondisi lingkungan saat paparan terjadi.

Menghirup sejumlah kecil klorin untuk jangka waktu yang singkat merugikan mempengaruhi sistem pernapasan manusia. Efek berbeda dari sakit batuk dan dada, untuk retensi air dalam paru-paru. Klor mengiritasi kulit, mata, dan sistem pernapasan. Efek ini tidak mungkin terjadi pada tingkat klorin yang biasanya ditemukan di lingkungan.

Dampak kesehatan manusia yang terkait dengan pernapasan atau jumlah kecil jika tidak mengkonsumsi klorin selama jangka waktu tidak diketahui. Beberapa studi menunjukkan bahwa pekerja mengembangkan efek samping dari paparan inhalasi ulangi untuk klorin, tetapi yang lain tidak.
13.                                            Amoniak

Konsentrasi tinggi amonia atmosfer (NH3) dapat berdampak unggas dan kesehatan manusia. Selama pengomposan dalam bertingkat tinggi, fasilitas lapisan dikurung, konsentrasi tinggi NH3 dihasilkan karena karbon rendah rasio nitrogen dari bahan kompos dan lingkungan bangunan terbatas. Penelitian ini ditandai variabilitas spasial dan temporal NH3 selama di-rumah kompos sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi langkah-langkah kontrol. Larutan asam borat dan sensor gas yang digunakan untuk mengukur NH3 di 2 3 m 7,5 m untuk pola grid tiga bertingkat tinggi meletakkan struktur ayam selama pengomposan.Variabilitas spasial tampak jelas di semua bangunan, dengan bidang konsentrasi NH3 lebih tinggi di dekat pusat bangunan jauh dari ventilasi fans. Amonia konsentrasi di daerah pengomposan sering melampaui standar kesehatan manusia selama 8 jam dan waktu pendedahan 10-menit 25 dan 35 uL L-1, masing-masing. Konsentrasi amonia yang lebih rendah di daerah kandang bertingkat tinggi struktur karena tekanan ventilasi gas sistem ventilasi negatif langsung dari daerah pengomposan pada bagian luar bangunan. Selama siklus pengomposan 6-minggu, NH3 umumnya meningkat sebagai kompos akumulasi dalam struktur. Lebih dari 1-hari periode waktu, konsentrasi NH3 bervariasi dengan fluktuasi suhu udara luar dan pengoperasian kipas. Selama balik kompos, atmosfer NH3 mencapai tinggi hampir 50 uL L-1 selama lebih dari 30 menit.Pemantauan NH3 dan mengubah ventilasi rumah unggas dapat mengurangi konsentrasi NH3 di bawah tingkat kritis pada waktu puncak seperti selama berputar. Namun, ventilasi sebagai solusi untuk tingkat NH3 tinggi mungkin tidak ramah lingkungan. Alternatif lain seperti kimia dan proses kontrol, perubahan struktural, atau biofiltrasi harus dieksplorasi untuk mencegah penguapan NH3 atau menghapus NH3 dari udara dibuang selama di-rumah kompos. 
14.                                          Nitrogen Oksida

Efek kesehatan 
Studi epidemiologis menunjukkan bahwa gejala bronkitis pada anak-anak penderita asma meningkat terkait dengan paparan jangka panjang terhadap NO 2.Pertumbuhan paru Mengurangi fungsi ini juga terkait dengan NO 2 pada konsentrasi yang saat ini diukur (atau diamati) di kota-kota Eropa dan Amerika Utara.

15.                                           Sulfur Oksida

Efek kesehatan 
SO 2 dapat mempengaruhi sistem pernapasan dan fungsi paru-paru, dan menyebabkan iritasi mata.
 Radang saluran pernapasan menyebabkan batuk, sekresi lendir, kejengkelan asma dan bronkitis kronis dan membuat orang lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan. Perawatan rumah sakit untuk penyakit jantung dan peningkatan kematian pada hari-hari dengan lebih tinggi SO 2 tingkat.Ketika SO 2 menggabungkan dengan air, membentuk asam sulfat, ini merupakan komponen utama dari hujan asam yang merupakan penyebab deforestasi.
WHO akan membantu negara anggota dalam berbagi informasi tentang pendekatan yang sukses, pada metode penilaian eksposur dan pemantauan dampak kesehatan dari polusi.