DEFINISIBising adalah
suara atau bunyi yang mengganggu atau tidak dikehendaki.Dari definisi ini
menunjukkan bahwa sebenarnya bising itu sangat subyektif,tergantung dari
masing-masing individu, waktu dan tempat terjadinya bising.Sedangkan
secara audiologi, bising adalah campuran bunyi nada murni dengan berbagai
frekwensi. Cacat pendengaran akibat kerja ( occupational deafness / noiseinduced hearing loss ) adalah hilangnya sebahagian atau seluruh pendengaranseseorang yang bersifat permanen, mengenai satu atau kedua telinga yangdisebabkan oleh bising terus menerus dilingkungan tempat kerja. Dalamlingkungan
industri, semakin tinggi intensitas kebisingan dan semakin lama waktu pemaparan kebisingan yang dialami oleh para
pekerja, semakin berat gangguan pendengaran yang ditimbulkan pada
para pekerja tersebut.ETIOLOGIFaktor-faktor yang mempengaruhi pemaparan
kebisingan :1. Intensitas kebisingan2. Frekwensi kebisingan3. Lamanya waktu
pemaparan bising4. Kerentanan individu5. Jenis kelamin6. Usia7. Kelainan di
telinga tengahPENGARUH KEBISINGAN PADA PENDENGARANPerubahan ambang dengar
akibat paparan bising tergantung pada frekwensi bunyi, intensitas dan lama
waktu paparan, dapat berupa :1. AdaptasiBila telinga terpapar oleh kebisingan
mula-mula telinga akan merasaterganggu oleh kebisingan tersebut, tetapi
lama-kelamaan telinga tidak merasaterganggu lagi karena suara terasa tidak
begitu keras seperti pada awal pemaparan.2. Peningkatan ambang dengar
sementaraTerjadi kenaikan ambang pendengaran sementara yang secara
perlahanlahanakan kembali seperti semula. Keadaan ini berlangsung beberapa
menit sampai beberapa jam bahkan sampai beberapa minggu setelah pemaparan.
Kenaikanambang pendengaran sementara ini mula-mula terjadi pada frekwensi 4000
Hz,tetapi bila pemeparan berlangsung lama maka kenaikan nilai ambang
pendengaransementara akan menyebar pada frekwensi sekitarnya. Makin tinggi
intensitas danlama waktu pemaparan makin besar perubahan nilai ambang
pendengarannya.
Respon tiap individu
terhadap kebisingan tidak sama tergantung dari sensitivitasmasing-masing
individu.3. Peningkatan ambang dengar menetapKenaikan terjadi setelah seseorang
cukup lama terpapar kebisingan, terutamaterjadi pada frekwensi 4000 Hz. Gangguan ini paling banyak ditemukan dan bersifat permanen, tidak dapat disembuhkan . Kenaikan ambang pendengaran yangmenetapdapat
terjadi setelah 3,5 sampai 20 tahun terjadi pemaparan, ada yang
mengatakan baru setelah 10-15 tahun setelah terjadi pemaparan. Penderita
mungkin tidak menyadari bahwa pendengarannya telah berkurang dan baru
diketahui setelahdilakukan pemeriksaan audiogram.Hilangnya pendengaran
sementara akibat pemaparan bising biasanya sembuhsetelah istirahat
beberapa jam ( 1 – 2 jam ). Bising dengan intensitas tinggi
dalamwaktu yang cukup lama ( 10 – 15 tahun ) akan menyebabkan robeknya
sel-selrambut organ Corti sampai terjadi
destruksi total organ Corti. Proses ini belum jelas terjadinya, tetapi
mungkin karena rangsangan bunyi yang berlebihan dalamwaktu lama dapat
mengakibatkan perubahan metabolisme dan vaskuler sehinggaterjadi
kerusakan degeneratif pada struktur sel-sel rambut organ Corti.
Akibatnyaterjadi kehilangan pendengaran yang permanen. Umumnya frekwensi
pendengaranyang mengalami penurunan intensitas adalah antara 3000 – 6000 Hz dan
kerusakanalat Corti untuk reseptor bunyi yang terberat terjadi
pada frekwensi 4000 Hz (4 K notch). Ini merupakan proses yang lambat
dan tersembunyi, sehingga padatahap awal tidak disadari oleh para pekerja.
Hal ini hanya dapat dibuktikan dengan pemeriksaan audiometri. Apabila
bising dengan intensitas tinggi tersebut terus berlangsung dalam
waktu yang cukup lama, akhirnya pengaruh penurunan pendengaran akan
menyebar ke frekwensi percakapan ( 500 – 2000 Hz ). Padasaat itu pekerja
mulai merasakan ketulian karena tidak
dapat mendengar pembicaraan sekitarnya.PEMBAGIANSecara umum
efek kebisingan terhadap pendengaran dapat dibagi atas 2kategori yaitu :1.
Noise Induced Temporary Threshold Shift ( TTS )2. Noise Induced Permanent
Threshold Shift ( NIPTS )PATOGENESISTuli akibat bising mempengaruhi organ Corti
di koklea terutama sel-selrambut. Daerah yang pertama terkena adalah sel-sel rambut luar yangmenunjukkan
adanya degenerasi yang
meningkat sesuai dengan intensitas dan lama paparan.Stereosilia pada sel-sel
rambut luar menjadi kurang kaku sehingga mengurangirespon terhadap
stimulasi. Dengan bertambahnya intensitas dan durasi paparanakan dijumpai lebih
banyak kerusakan seperti hilangnya stereosilia. Daerah yang pertama kali terkena adalah daerah basal. Dengan
hilangnya stereosilia, sel-selrambut mati dan digantikan oleh jaringan
parut. Semakin tinggi intensitas paparan bunyi, sel-sel rambut dalam dan
sel-sel penunjang juga rusak. Dengan semakinluasnya kerusakan pada sel-sel
rambut, dapat timbul degenerasi pada saraf yang juga dapat dijumpai
di nukleus pendengaran pada batang otak.GAMBARAN KLINISTuli akibat bising dapat
mempengaruhi diskriminasi dalam berbicara( speech discrimination ) dan
fungsi sosial. Gangguan pada frekwensi tinggi dapatmenyebabkan kesulitan
dalam menerima dan membedakan bunyi konsonan. Bunyidengan nada tinggi,
seperti suara bayi menangis atau deringan telepon dapat tidak didengar
sama sekali. Ketulian biasanya bilateral. Selain itu tinnitus merupakangejala
yang sering dikeluhkan dan akhirnya dapat mengganggu
ketajaman pendengaran dan konsentrasi.Secara umum gambaran ketulian pada
tuli akibat bising ( noise inducedhearing loss ) adalah :1. Bersifat
sensorineural2. Hampir selalu bilateral3. Jarang menyebabkan tuli derajat
sangat berat ( profound hearing loss )Derajat ketulian berkisar antara 40
s/d 75 dB.4. Apabila paparan bising dihentikan, tidak dijumpai lagi
penurunan pendengaran yang signifikan.5. Kerusakan telinga dalam mula-mula
terjadi pada frekwensi 3000, 4000 dan6000 Hz, dimana kerusakan yang paling
berat terjadi pada frekwensi 4000Hz.6. Dengan paparan bising yang konstan,
ketulian pada frekwensi 3000, 4000dan 6000 Hz akan mencapai tingkat yang
maksimal dalam 10 – 15 tahun.Selain pengaruh terhadap pendengaran (
auditory ), bising yang berlebihan juga mempunyai pengaruh non
auditory seperti pengaruh terhadap komunikasiwicara, gangguan konsentrasi,
gangguan tidur sampai memicu stress akibatgangguan pendengaran yang
terjadi.DIAGNOSISDidalam menegakkan diagnosis NIHL, ahli THT harus melakukan
anamnesisyang teliti, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan audiologik.18 Dari
anamnesisdidapati riwayat penah bekerja atau sedang bekerja di lingkungan
bising dalam